Indikasi Normalisasi Gaya Baru
By: Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Untan
By: Kebijakan Publik KAMMI Komisariat Untan
Berangkat dari sebuah perenungan, memikirkan situasi dan kondisi yang terjadi di sekeliling…
Mahasiswa adalah kelompok kecil yang kreatif. Mereka mampu
mengarahkan perubahan social politik sesuai dengan keinginan rakyat.
Mahasiswa adalah sosok yang mampu membongkar semua siasat besar
hegemoni yang terus dilancarkan oleh kelompok berkuasa (Sudarsono,
2010:12-130. Gak percaya? Dulu, sekitar tahun 1970-an Soeharto mulai
menuai kritikan dari para mahasiswa. Kenapa? Karena mahasiswa menyadari
adanya indikasi KKN dalam masa pemerintahan Orde Baru. Ini salah satu
bukti kalau mahasiswa itu kritis, wajar jika mahasiswa sering dikatakan
sebagai “motor” penggerak masyarakat.
Sejak saat itu, Dewan Mahasiswa menolak pencalonan Soeharto pasca pemilu tahun 1977.
berangkat dari hal itu “orang atas” merasa kampus tidak aman,
sehingga mereka membuat kebijakan untuk Normalisasi Kehidupan Kampus
(NKK).
Apa itu NKK?? NKK itu mengubah format organisasi mahasiswa di kampus
dengan melarang mahasiswa terjun dalam politik praktis. Jadi, tidak ada
yang namanya BEM Fakultas, BEM Universitas, DPM, dll
Hal ini mulai diterapkan pada tahun 1978. Semua organisasi mahasiswa
“diputihkan”, organisasi mahasiswa dipecah sesuai dengan disiplin ilmu
mereka masing-masing. Misalnya, Himpunan Mahasiswa Ekonomi, Himpunan
Mahasiswa Sastra, dll. Organisasi yang sifatnya eksternalpun tetap
dalam koridor yang berpusat pada akademis mahasiswa seperti Himpunan
Mahasiswa Ekonomi Indonesia, dan sebagainya. Hal ini tentu sangat
merugikan mahasiswa. Sebab, mahasiswa di press dan dicetak menjadi
insane akademis yang hanya berkutat dengan pelajaran dan berlomba
menyelesaikan kuliah.
Helloo…. Gak bisssaa iniii….
Tapi tenaangg, NKK udah HABIS masa berlakunya semenjak terbitnya SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan No. 0457/0/1990 tentang
Pola Pembinaan dan Pengembagan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Trus, “Normalisasi” gaya baru ini maksudnya apa??
Begini, berdasarkan hasil pengamatan, sepertinya ada indikasi NKK
gaya baru yang dilakukan oleh “orang atas”. Mengapa demikian? Ini
terbukti terjadi di beberapa fakultas. Pertama, agenda-agenda
kemahasiswaan sudah sering di campuri oleh “orang atas”, padahal kita
punya tujuan khusus yang sudah kita rencanakan demi kebaikan kita
bersama. Kedua, organisasi mahasiswa sulit sekali menggunakan ruangan
di fakultas, ada saja alasan yang dilontarkan oleh “orang atas”,
mungkin di izinkan tapi setelah kita di ajak “bermain” bola, di oper
kesana-kemari dan kadang malah dipersulit dengan kata “tapi”. Ketiga,
ini yang paling hangat, pengkaderan maba yang notabene dilakukan untuk
mempercepat adaptasi maba dari SMA ke PT ternyata juga DILARANG untuk
dilakukan di beberapa fakultas. Saat mahasiswa menjerit mengeluarkan
aspirasinya karena merasa diperlakukan dengan tidak adil, “orang atas”
itu malah mengancam. Ada apa? Apa yang mereka takutkan? Mengapa mereka
mengancam? Adakah yang mereka sembunyikan? Apa mereka takut hegemoni
mereka terbongkar oleh mahasiswa? Perhatikan! Agenda-agenda mahasiswa
kini semakin di press, agenda akademis dipadatkan, lembaga mahasiswa
tak luput dari introgasi “mereka”, seperti ada ketakutan tersendiri
terhadap lembaga mahasiswa dimana mahasiswa yang di dalamnya ialah
mahasiswa yang kritis dan dinamis. Inilah yang dimaksud dengan indikasi
“Normalisasi” yang abnormal, indikasi akan adanya “pemutihan”
organisasi kemahasiswaan dikampus. Mahasiswa DILARANG mencampuri urusan
“orang atas” tapi “mereka” selalu mencampuri dan bahkan mempersulit
agenda mahasiswa tanpa mau tau tujuan, dan latar belakang agenda
mahasiswa yang sifatnya non-akademis, adilkah??
0 komentar:
Posting Komentar